How are you, today? It's me.. welcome..

How are you, today? It's me.. welcome..
In Candi Borobudur

I think she's a strong people..

I think she's a strong people..

Sky, and technology

Sky, and technology

On Pasar Jum'at road, In my city

On Pasar Jum'at road, In my city

Sky, Technology, and Nature

Sky, Technology, and Nature

Page and page

Shin Dongho, naneun norul sarangheyo yeongwonhi...

Shin Dongho, naneun norul sarangheyo yeongwonhi...
He's name Shin Dong Ho, member from U-KISS, and I'm very loves him..

Kamis, Desember 02, 2010

Ini untuk sahabatku, temanku, dan orang yang pernah memberikan senyum padaku, terimakasih, ya

Kamu harus tau ini. Untuk menemukan kalimat awal paragraf catatan ini aku membutuhkan waktu setengah jam. Seperti orang tolol. Bengong di depan layar laptop, ngeliatin kibor, berharap tuh kibor mulai ngetikin semua emosi dan kalimat-kalimat yang pengen aku teriakan padamu. Ya, aku ingin berteriak padamu, ingin memarahimu, ingin membentak-bentakmu, aku ingin menjadi Prof. Trelawney yang histeris. Sori banget, karakter Prof. Snape yang tenang dan bermulut tajam ngga cocok untukku.

Aku kesal padamu. Aku ingin memarahimu. Aku ingin mendokrinmu, membuatmu paham dan mengerti bahwa kamu bukanlah orang termalang di dunia ini. Bahwa kamu adalah satu dari beribu jiwa yang beruntung. Bahwa kamu adalah manusia yang berbakat, yang bersinar dengan cahayamu sendiri. Bahwa kamu cantik.. dengan caramu. Dan kamu cerdas.. karena memang begitulah Allah menciptakanmu. Allah bukan sembarangan asal menciptakan makhluknya, bukan seperti itu. Kamu harus mengerti itu.

Aku tahu rasanya tertinggal. Aku tahu rasanya terintimidasi oleh kecerdasan teman-termanmu yang berlari menjauhimu, dan kamu tidak tahu meraih awalan dengan melangkah perlahan atau segera melompat, dan akhirnya kamu hanya diam di tempat, karena terlalu banyak pikiran yang membuatmu tertekan. DAN AKU MENGERTI ITU. Yang dapat aku lakukan adalah menerimanya. Jika aku tidak bisa dalam senam lantai, dan saat itu aku telah berupaya sebaik mungkin, tetapi ternyata memang tidak bisa, aku tahu, itu bukan bidangku. Aku tidak berhak menyalahi Allah, karena memang mungkin Allah menciptakanku bukan untuk itu. Dan aku juga tidak berhak memarahi orang lain yang memiliki bakat itu, dan bermuka masam padanya, karena bukan hal itu yang Allah ingin kita lakukan. Terimalah apa adanya, dan coba yang lain. Jika bingung bagaimana melangkah, kamu bisa coba tengok ke belakang, untuk melihat langkah salah yang mana yang telah kamu pilih, dan berusahalah memperbaikinya. Itulah yang dikatakan mundur untuk melompat lebih jauh. Kamu harus mengerti itu.

Setidaknya kamu memiliki dua lengan dengan jemari yang utuh. Setidaknya kamu memiliki dua telinga yang baik. Dan kamu memiliki mata, hidung, bibir, kaki, dan tubuh yang utuh. Dan apalagi yang kamu risaukan? Kamu merasa kamu tidak menarik dengan mata sipit? Apa kamu pikir kamu akan terlihat cantik dengan mata besar? Kurasa tidak. Seperti yang ku katakan, kamu cantik dengan caramu. Kamu mengeluhkan jerawat pada wajahmu, padahal belum tentu semua orang peduli pada jerawatmu, mengapa kamu memusingkan jerawat manis itu? Nanti juga hilang sendiri. Dan kamu mulai membandingkan tubuhmu dengan gadis lain, kamu merasa kamu terlalu mekar, padahal seharusnya kamu tahu, kamu memang cantik dengan keadaanmu yang seperti itu.
Saat semua orang tertawa di sekelilingku, dan saling memiliki satu sama lain, mereka saling berbagi senyuman, dan canda, dan mendengarkan keluh kesahmu, tetapi semuanya melewati matamu, menolak untuk berbagi denganmu, memalingkan pandangannya saat kamu mulai berkeluh kesah, dan kamu sadar, kamu seorang diri, kamu ditinggalkan, kamu terabaikan, dan aku mengerti hal ini. Aku mengerti karena aku mengalaminya. Kamu tahu aku seorang yang tidak pandai mengucapkan kata-kata manis. Bertindak lalu berpikir adalah kebiasaaanku. Dan Allah memberikan air muka yang terlihat sinis dan jutek terus, walaupun saat itu sebenarnya aku sedang mengantuk. Mungkin karena hal tersebut ngga heran aku sering dijutekin juga. Aku bukan tipe orang yang mudah bersikap ramah, kamu juga mengerti hal ini. Tapi kamu disini, si sampingku, mendukungku saat aku pesimis, menghiburku saat aku patah hati, membantuku saat aku kesulitan, tersenyum untukku saat aku bahagia, berbagi kesukaan, bertukar canda, tertawa bersama.. aku tahu, sahabatku tidak banyak. Tapi aku beruntung memilikimu. Aku bersyukur memilikimu. Aku bersyukur, kamu telah dilahirkan dan hidup lalu bertemu denganku dan menjadi sahabatku. Kamu harus tahu, seharusnya kamu bahagia, kamu orang yang beruntung, karena aku beruntung memiliki sahabat sepertimu. Seperti apapun dirimu. Saharusnya kamu tahu itu.
Seharusnya kamu mengerti. Dan keluarlah dari dukamu. Aku ingin kamu tersenyum, dan bangkit kembali. Karena untuk itulah aku menuliskan catatan ini untukmu, mengabaikan tugas powerpoint kimiaku untuk mengatakan ini padamu. Kamu harus mengerti, kamu harus paham, aku tidak pandai berbicara dan bersikap, hanya ini yang ku bisa. Maaf, hanya ini yang dapat aku lakukan untuk mengembalikan semangatmu.
Semoga semua ini dapat membuatmu ingat kembali, dan maafkan bila aku terlalu cerewet, dan kata-kataku pedas. Aku cuma bisa bilang maaf.